This is My Opinion : Hidup Itu . . .

Kamis, 25 November 2010
Sulit bagiku untuk menjabarkan, menjelaskan dan menyampaikan aspirasi serta pendapatku mengenai hidup dan perjalanannya. Memang semua hal didunia ini sudah memiliki jalannya masing-masing. Terkadang yang sering kupikirkan adalah hidupku sendiri. Ketika aku melihat yang lain, aku berlari untuk memikirkannya. Dan mencoba memahami apa yang sedang terjadi disekitarku. Hidup itu sendiri bagiku terkadang rumit, menyenangkan, sedih, kesunyian, lelah, semangat, banyak pilihan, menyesal, tidak jelas, tanpa tujuan, banyak impian, patah semangat, senang, putus asa, menyakitkan, membosankan serta perasaan-perasaan lain yang sulit untuk ku mengerti.  Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang belum kutanyakan mengenai arti hidup ini ???
Seiring bergantinya detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun. Sesuatu yang baru terus berdatangan dan mengingatkan kembali akan memori masa lalu dengan konsep-konsep yang baru. Tempat, suasana, harum, orang, benda dan sesuatu tertentu terkadang mengingatkanku pada sesuatu yang pernah terjadi sebelumya. Melihat dan merasakan keramaian sangatlah menyenangkan dan membuatku menjadikan banyak memikirkan banyak hal. Entah bagaimana aku bisa ada didalamnya. Memperhatikan setiap orang, mengamati sesuatu masalah, mendengarkan opini-opini dan cerita para sobat. Sungguh menyenangkan. Terbesit dalam pikiran, sepertinya apa yang ku dapatkan kemarin, hari ini dan hari esok merupakan sebuah pembelajaran agar aku lebih pasti untuk melangkah kedepan. Tetapi harus ada respon yang baik pula dari diri sendiri ketika mengambil inti dari suatu permasalahan. Semakin kita tahu, semakin banyak masukan-masukan baik terhadap diri kita, maka semakin banyak penyaring dalam pikiran kita dalam memikirkan sesuatu. Dan lebih berhati-hati dalam bertindak. Yang lebih terpenting lagi kita sebagai makhluk sosial harus lebih berhati-hati dalam berbicara terhadap orang lain. Tanpa kita sadari, terkadang perkataan yang kita ucapkan dapat menyakiti perasaan orang lain dan meninggalkan pandangan tidak baik terhadap diri kita karena kita sudah pernah melukai perasaan orang tersebut. Selain itu, kita tidak harus selalu terpaku dengan logika kita saja ketika kita sedang dalam permasalahan, imbangi pula hati nurani kita. Dengan demikian, kita akan lebih bijak dalam menentukan suatu pilihan dan menentukan sesuatu yang membutuhkan pemikiran yang kritis. . .