This One..

Kamis, 08 November 2012











A Song in Time

Rabu, 07 November 2012









Viva Forever- Spice Girls


Do you still remember
How we used to be
Feeling together, believe in whatever
My love has said to me
Both of us were dreamers
Young love in the sun
Felt like my saviour, my spirit I gave ya
We’d only just begun

Hasta Manana,
Always be mine

[Chorus:]
Viva forever, I’ll be waiting
Everlasting, like the sun
Live forever,
For the moment
Ever searching for the one

Yes I still remember,
Every whispered word
The touch of your skin, giving life from within
Like a love song that I’d heard
Slipping through our fingers,
Like the sands of time
Promises made, every memory saved
Has reflections in my mind

Hasta Manana,
Always be mine

[Chorus]
Back where I belong now,
Was it just a dream
Feelings unfold, they will never be sold
And the secret’s safe with me

Hasta Manana,
Always be mine

[Chorus x2]

The Twilight Saga

Minggu, 04 November 2012


























Minggu, 25 Maret 2012

Serpihan-serpihan ini
Menuntunku pada akhirnya
Hari-hari yang terlewati
Terlalu sunyi untuk ku dengar
Risau
Bunyi-bunyi itu
Menuntunku pada akhirnya
Kenangan yang tersisa
Berjalan dalam asa
Mungkin
Menuntunku pada akhirnya

F E E L . . .

Selasa, 21 Februari 2012

hidup yang sangat membahana membuatku ingin menutup mata untuk selamanya. Keluarga yang bahagia aku selalu berharap ada. Cinta dan kasih sayang seorang ibu kini tak pernah aku rasa. Keringlah jiwa ini. Aku yang selalu terbangun oleh mimpi-mimpi yang buruk dan kelam seakan ingin menerkamku. Setiap pagi yang aku susun dengan air mata dan do’a. harapan yang selalu menggantung luhur dalam jiwa yang kelam. Jiwaku. Sunyi. Senyuman yang hanya hadir dalam bibir dan menusuk hati. Tuhan kini sedang menyaksikannya dan aku tersenyum dalam hatiku penuh do’a dan harapan. Meraih mimpi-mimpi itu. Hanya bayangan yang aku bisa rasakan. Terlalu jauh aku melangkah dan pergi dari hidupmu wahai keluarga yang sangat aku cintai. Sulit bagiku untuk kembali. Aku yang kini berada disisi kalian, hanyalah jiwa yang kosong dan bukan lagi diriku. Bayangan. Aku terbawa oleh angin kesunyian yang merenggutku secara diam-diam. Hanya mimpi-mimpi yang sedang aku jalani. Kalian terlalu jauh untuk aku gapai. Biarkanlah aku pergi untuk selamanya. Cinta yang masih ada biarlah kubawa sebagai teman dalam hidupku kini. Aku akan menangis dan merindukan kalian. Oh Tuhan, terangilah perjalanan ini. Perjalanan yang amat jauh dan sunyi untukku. . .

M I N D . . .

Minggu, 19 Februari 2012

Alhamdulillah. “mengapa aku punya hati dan perasaan ?”
Banyak jawaban yang ada dalam benakku. Apapun yang aku pikirkan, selalu berhubungan dan menggunakan perasaan. Susah sekali. Mungkin Tuhan belum mengirimkan malaikat untukku, atau memang tidak akan ada malaikat dalam hidupku. Senang sekali ketika aku diundang pada resepsi pernikahan. Selalu tercantum didalam undangan tersebut yang mengatakan bahwa Tanda-tanda kebesaran-Nya, yaitu diciptakannya pasangan hidup agar mendapat ketenangan hati dan tumbuh banyak kasih sayang. Tapi, aku samasekali tidak merasa akan mengalami apa yang dikatakan pada ayat tersebut, namun aku tidak akan berhenti berharap. Sakit sekali jika merasakannya. Timbul pertanyaan saat itu “bagaimana dengan orang-orang yang ditakdirkan tidak memiliki pasangan hidup di dunia ? Apakah hatinya tidak kesepian ? bahkan kesepian menjadi penyakit hatinya ?” karena menurutku, kesepian bukanlah hal yang menyenangkan dan ingin dirasakan. Orang-orang termasuk aku, hanya membutuhkan ketenangan beberapa saat, bukan kesepian. Kesepian dapat menjadi penyakit yang mematikan. Kesepian sangat menyeramkan, dapat menarik seseorang dari kahidupan yang biasa ia jalani. Bahkan, hati seseorang yang kesepian, bisa menjadi mati. Tidak ada yang menyiramnya dengan senyuman dan kebahagiaan. Kering dan sunyi sekali. Aku tidak ingin menjadi korbannya. Aku berusaha menghibur hatiku, agar tidak kesepian.

Short Story V

Senin, 06 Februari 2012
oleh Siti Mulyani
 

Lentera lampu itu terus berkedip menemaniku. Aku yang sejak tadi menunggu taksi, tetapi tak kunjung datang. “haduh taksi kok gak ada yang lewat yah ???” aku terus menunggu dengan perasaan yang gelisah karna malam ini jalan cemara cukup sepi tidak seperti biasanya.
Tin tin tin tiiiiiiinnnnnn
“heh gila yah, gue jantungan nih. Stress lo van.”
Revan memang seperti hantu bagiku. Dia selalu datang saat aku dalam keadaan darurat. Namun aku tak pernah protes terhadap perlakuannya padaku, dia memang baik dan selalu ada untukku. “hahaha, sorry sorry. Lagian lo ngapain malem-malem disini. Nunggu om hidung belang yah lo ?”
“AW…. sakit ri, kenapa di injek ?”
“gila, masih nanya kenapa. Gue lagi nunggu taksi nih, om hidung belang dari Hongkong, ada juga elo anak kingkong yang nongol. Huuu”
“ohhh, haha yo wes ayo pulang sama gue.” Tanpa menolak atau sok jual mahal, Aku pun menerima ajakannya untuk mengantarku pulang, lagipula belum tentu  ada yang menjamin bahwa taksi akan datang sebentar lagi.
Sesampainya dirumah aku langsung masuk, begitupun dengan Revan yang langsung pulang kerumahnya. Rumah kami memang masih satu blok. “darimana kamu ri ? kok jam segini baru pulang ? yang nganterin kamu siapa ?”. baru saja aku mau masuk kamar, tiba-tiba mama menyapaku dari belakang. “oh itu ma, tadi aku nunggu taksi lama banget, terus ada Revan deh, yaudah dia yang nganterin aku pulang.”
“wah, Revan kayaknya suka tuh sama kamu dan kayaknya kalian berdua jodoh. Dimana ada kamu, pasti ada Revan.” “aduh mama, aku sama Revan itu Cuma sahabatan aja, apaan dia tuh udah kayak hantu mah.” “loh loh loh, kayak hantu gimana ? “. “yah iya mama, masa dia tuh tiba-tiba nongol didepan aku, kan kaget ma. Apa coba namanya kalau bukan hantu ?” . “hmmm, itu mah namanya jodoh atuh bukan hantu.” Ngeles mama sambil tertawa jail padaku. Mama memang selalu berusaha mendekatkan aku dengan Revan, bukan saja mama. Melainkan tante Dena,  mama Revan pun melakukan hal yang sama. Yaahh biasa lah, ibu-ibu sahabatan dari jaman sekolah dulu. Hehe. 
“udah ah aku mau masuk dulu, capek pengen istirahat.”
Aku langsung meninggalkan mama yang sedang asik nonton sinetron
“huuu, kamu nih ngindar terus kalau ngomongin tentang Revan. Kalau beneran jodoh, gimana hayooo ?”
“yaaa gak tau deeeh, udah ah.” KLIK. Pintu kamar langsung ku kunci agar mama tidak nyelonong masuk. hihihi
-
Sejenak aku memikirkan Revan. “ya Tuhan, kok aku malah keinget Revan yah?” pikirku dalam hati. Hmmmm. Selama ini aku hanya sibuk menjalani hidupku sendiri dan mama, samasekali tidak terlintas dalam hatiku untuk memiliki seorang kekasih. Aku tidak tahu, tapi aku memang sulit untuk menerima kehadiran orang lain dihatiku. Aku tidak menyalahkan papa, tapi memang aku pernah merasa disakiti oleh papa ketika aku masih kecil, papa meninggalkan aku dan mama, yang aku tahu, papa menikah lagi dan kini sudah memiliki satu anak dari isteri mudanya. Sungguh, aku tidak ingin mengingat semua ini. Tapi terkadang pikiran kita dengan sendirinya membawa kita pada sesuatu yang tak ingin kita ingat sedikit pun. Sejak saat itu, aku berusaha bangkit dari keterpurukan dan menata hidupku kembali tanpa sosok ayah dalam kehidupan kami. Ya, memang. Tapi aku pun tidak menutup hatiku untuk merasakan indahnya cinta. Biarlah Tuhan yang mengatur semuanya, dan Revan, aku hanya ingin kita baik-baik saja ^-^
           




Short Story IV

oleh Siti Mulyani

02-10-2011
18.29
Dear mother,
Hello mom, how are you today ?
I’m fine. No. I guess I’m not well today. You know why ? I really really miss you mom. I can’t without you in my side. Until when I’m feeling like this. I need you. I need to talking with you about my problems. I guess it’s so hard for me, mom. I need you. I don’t know what should I do and I don’t know what can I do. I only need to tell you. I wanna to crying, but it not happen to me. I guess it’s a big problem and I must be stronger to finish it. I only have a little prayer for you. I want you are always happily in there, and I wanna quickly to see you again, although in a dream. I love you





Your sweetheart,

Lily

Lalu surat itu aku selipkan pada buku dan aku tertidur. Berharap benar-benar bertemu dengannya. Tetapi, tidak untuk malam ini. Aku tebangun dan berusaha mengingat apa yang aku lakukan tadi malam. Menulis surat untuk ibu ? “dimana surat itu ?” aku bertanya pada diriku sendiri. “ah ternyata ada disini.” Aku tidak menghiraukannya dan pergi ke kamar mandi. Pagi ini aku harus pergi mengantarkan foto yang sudah aku cetak tadi malam. Sebenarnya aku ingin beristirahat dirumah, namun aku tidak bisa makan jika foto ini tidak aku kirim hari ini. Sulit hidup di kota yang taraf hidupnya tinggi. Namun aku tidak akan menyerah pada keadaan, aku yakin Tuhan selalu ada bersamaku, disini, disisiku ^-^
Semangat pagi yang selalu aku lakukan melalui senyum kepada setiap orang yang kutemui sepanjang jalan. Hari ini aku sengaja tidak naik bis, aku ingin jalan kaki dan menikmati udara pagi di New York. Gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi. Aku senang melihatnya setiap kali aku berjalan kaki untuk mengantarkan foto untuk para pelangganku. “hi Lily, how are you ?”. “fine of course, where you go ?”. Adam, dia adalah teman kuliahku dan ini adalah liburan musim panas, sepertinya dia akan pergi ke California untuk mengunjungi neneknya. “my grandma. See you.” Senyumannya yang tidak pernah lepas saat dia menyapaku. Adam tak terlihat lagi, dia langsung naik taksi menuju stasiun Pennsylvania dan aku berbelok menuju apartemen tante Winny. Winny  Santo Florean, tetapi ia sering mengubah namanya sendiri menjadi Winny Sun Flower. Winny Bunga Matahari, ya begitulah. Dia baik dan sering mengajakku ke acara-acara pesta yang diadakan oleh kantor tempat ia bekerja. Tentunya aku tidak hanya diam seperti patung dan sekedar menemaninya. Aku menjadi juru foto pada acara-acara tersebut. Beberapa temannya sudah mengenalku dan sesekali mereka memakai jasa fotoku dan aku menikmatinya. Pekerjaanku tentunya. Terkadang aku membutuhkan motivasi untuk diriku, dan aku melakukannya dengan banyak cara agar aku bisa bertahan dalam keadaan ini. Semua memang tidak mudah untuk aku lewati. Namun kini, aku mencoba untuk bangkit dan menemukan apa yang benar-benar aku inginkan. Aku yakin Tuhan selalu memiliki kejutan untukku esok dan nanti. Amin ^-^

Just For You

Selasa, 24 Januari 2012
 Missing –Evanescence


Please, please forgive me
But I won't be home again
Maybe someday you'll look up
And barely conscious, you'll say to no one
Isn't something missing

You won't cry for my absence, I know
You forgot me long ago
Am I that unimportant
Am I so insignificant
Isn't something missing
Isn't someone missing me

Even though I'm the sacrifice
You won't try for me, not now
Though I'd die to know you love me
I'm all alone
Isn't someone missing me

Please, please forgive me
But I won't be home again
I know what you do to yourself
I breathe deep and cry out
Isn't something missing
Isn't someone missing me

Even though I'm the sacrifice
You won't try for me, not now
Though I'd die to know you love me
I'm all alone
Isn't someone missing me

And if I bleed
I'll bleed
Knowing you don't care
And if I sleep just to dream of you
I'll wake without you there

Isn't something missing
Isn't something

Even though I'm the sacrifice
You won't try for me, not now
Though I'd die to know you love me
I'm all alone
Isn't something missing
Isn't someone missing me